my experience as a speaker at USAID - SENADA industrial sharing
Tulisan berikut ini merupakan pengalaman pribadi saya sebagai seorang karyawan yang bekerja pada salah satu group perusahaan terbesar saat ini di Indonesia yang menduduki peringkat ke 9 versi majalah SWA sebagai perusahaan dengan profit terbesar.
Tulisan ini tidak dengan sendiri dapat saya buat tanpa ada suatu hal yang dapat sharing-kan kepada orang yang membaca nya. Oleh karena nya saya membekali diri saya dengan hasil telaahan saya terhadap buku yang baru saja selesai saya baca mengenai Manajemen dan Organisasi dan pengalaman saya berorganisasi di dalam suatu manajemen corporasi yang besar.
Kebanggan menjadi karyawan "group perusahaan besar" ini saya rasakan pertama kali ketika saya dapat mengikuti perhelatan akbar yang di selenggarakan setiap tahunnya, yang biasa kami sebut Konvensi Improvement Forum-yang merupakan ajang penghargaan kepada karyawan yang mampu memberikan ide inovasi dalam melakukan perbaikan kerja. Kebanggan ini bertambah haru tatkala saya mendengarkan speech dari sang owner perusahaan, beliau adalah seorang "Bapak" yang penuh dengan kebijaksanaan.
Kebanggaan ini semakin memuncak pada saat saya di berikan kepercayaan oleh pejabat tinggi di group ini untuk mengemban tugas yang sangat berat tetapi sangat penuh arti. Ya..........itu lah yang saya sebut a challenge assignment. Sampai pada waktu yang ditentukan saya berhasil menyelesaikan tantangan tersebut. Kebanggaan ini tidak berhenti sampai di sini, karena pada tahun 2008 sang "Bapak" memberikan waktu nya yang sangat berharga untuk mengunjungi kami, anak perusahaan beliau dalam rangka memberikan apresiasi terhadap hasil kerja kami dalam melakukan Improvement/perbaikan kerja.
Luar Biasa.................,itulah keharuan kami terhadap sang "Bapak" yang memberikan perhatiannya kepada kami.
Semangat yang luar biasa mengharu biru di dalam benak saya, janji di dalam hati untuk selalu memberikan yang terbaik bagi perusahaan ini.
Belajar.........belajar............dan belajar terus untuk dapat menghasilkan yang terbaik, salah satu yang saya lakukan pada saat itu adalah melebarkan sayap saya agar network saya bertambah luas sehingga sumber pembelajaran saya dapat bertambah. Pengalaman ber-networking itu membawa saya menjadi salah satu pembicara dalam closing programme USAID-SENADA.
Perjuangan melakukan yang terbaik tidak akan pernah berakhir karena persaingan dunia usaha terbuka lebar. Oleh karena nya saya membekali diri saya dengan membaca buku yang dapat memperkaya pengetahuan saya, sehingga saya dapat menyadari perbuatan yang salah dan mendapat insight untuk memperbaikinya.
Pembelajaran dari buku ini sangat berharga dan oleh karenanya harus di buat dalam bentuk tulisan agar apa yang menjadi pembelajaran bagi saya dapat juga menjadi pembelajaran bagi orang lain yang mempunyai kesamaan visi dengan saya, yaitu memberikan yang terbaik.
Pembelajaran yang pertama adalah "Jangan membedaki wajah yang bopeng", artinya jika sebuah masalah berakar pada hal yang essential seperti mentalitas dan prilaku, penyelesaiannya tertuju pada hal instrumental , misalnya pemolesan struktur organisasi, penerapan prosedure kerja yang tidak efektif atau menambah aturan main. Penyelesaian masalah-masalah essential dengan pendekatan instrumental sama halnya menyemuk pupur ke muka yang bopeng, hanya memoles, tetapi sama sekali tidak memulihkan
Pembelajaran yang kedua adalah Pemimpin yang cuma merasa wajib untuk merencanakan dan merumuskan strategi, dan lantas melungsurkan eksekusinya kepada bawahannya adalah pemimpin yang tidak bertanggung jawab. "Leading the execution is the real job of running a bussines, not formulating a vision and leaving the work of carrying it out to others" - Larry Bossidy dan Ram Charan.
Pembelajaran yang ke tiga adalah memperlihatkan contoh dari sebuah perusahaan besar yaitu GE, dia adalah sebuah ironi, karena sebagai perusahaan , GE merupakan perusahaan yang paling tidak terorganisasi, tidak disiplin tapi disorganized. Hnaya sikap
Tulisan ini tidak dengan sendiri dapat saya buat tanpa ada suatu hal yang dapat sharing-kan kepada orang yang membaca nya. Oleh karena nya saya membekali diri saya dengan hasil telaahan saya terhadap buku yang baru saja selesai saya baca mengenai Manajemen dan Organisasi dan pengalaman saya berorganisasi di dalam suatu manajemen corporasi yang besar.
Kebanggan menjadi karyawan "group perusahaan besar" ini saya rasakan pertama kali ketika saya dapat mengikuti perhelatan akbar yang di selenggarakan setiap tahunnya, yang biasa kami sebut Konvensi Improvement Forum-yang merupakan ajang penghargaan kepada karyawan yang mampu memberikan ide inovasi dalam melakukan perbaikan kerja. Kebanggan ini bertambah haru tatkala saya mendengarkan speech dari sang owner perusahaan, beliau adalah seorang "Bapak" yang penuh dengan kebijaksanaan.
Kebanggaan ini semakin memuncak pada saat saya di berikan kepercayaan oleh pejabat tinggi di group ini untuk mengemban tugas yang sangat berat tetapi sangat penuh arti. Ya..........itu lah yang saya sebut a challenge assignment. Sampai pada waktu yang ditentukan saya berhasil menyelesaikan tantangan tersebut. Kebanggaan ini tidak berhenti sampai di sini, karena pada tahun 2008 sang "Bapak" memberikan waktu nya yang sangat berharga untuk mengunjungi kami, anak perusahaan beliau dalam rangka memberikan apresiasi terhadap hasil kerja kami dalam melakukan Improvement/perbaikan kerja.
Luar Biasa.................,itulah keharuan kami terhadap sang "Bapak" yang memberikan perhatiannya kepada kami.
Semangat yang luar biasa mengharu biru di dalam benak saya, janji di dalam hati untuk selalu memberikan yang terbaik bagi perusahaan ini.
Belajar.........belajar............dan belajar terus untuk dapat menghasilkan yang terbaik, salah satu yang saya lakukan pada saat itu adalah melebarkan sayap saya agar network saya bertambah luas sehingga sumber pembelajaran saya dapat bertambah. Pengalaman ber-networking itu membawa saya menjadi salah satu pembicara dalam closing programme USAID-SENADA.
Perjuangan melakukan yang terbaik tidak akan pernah berakhir karena persaingan dunia usaha terbuka lebar. Oleh karena nya saya membekali diri saya dengan membaca buku yang dapat memperkaya pengetahuan saya, sehingga saya dapat menyadari perbuatan yang salah dan mendapat insight untuk memperbaikinya.
Pembelajaran dari buku ini sangat berharga dan oleh karenanya harus di buat dalam bentuk tulisan agar apa yang menjadi pembelajaran bagi saya dapat juga menjadi pembelajaran bagi orang lain yang mempunyai kesamaan visi dengan saya, yaitu memberikan yang terbaik.
Pembelajaran yang pertama adalah "Jangan membedaki wajah yang bopeng", artinya jika sebuah masalah berakar pada hal yang essential seperti mentalitas dan prilaku, penyelesaiannya tertuju pada hal instrumental , misalnya pemolesan struktur organisasi, penerapan prosedure kerja yang tidak efektif atau menambah aturan main. Penyelesaian masalah-masalah essential dengan pendekatan instrumental sama halnya menyemuk pupur ke muka yang bopeng, hanya memoles, tetapi sama sekali tidak memulihkan
Pembelajaran yang kedua adalah Pemimpin yang cuma merasa wajib untuk merencanakan dan merumuskan strategi, dan lantas melungsurkan eksekusinya kepada bawahannya adalah pemimpin yang tidak bertanggung jawab. "Leading the execution is the real job of running a bussines, not formulating a vision and leaving the work of carrying it out to others" - Larry Bossidy dan Ram Charan.
Pembelajaran yang ke tiga adalah memperlihatkan contoh dari sebuah perusahaan besar yaitu GE, dia adalah sebuah ironi, karena sebagai perusahaan , GE merupakan perusahaan yang paling tidak terorganisasi, tidak disiplin tapi disorganized. Hnaya sikap